Selamat Datang di Pangkalan Kerinci!
Akhir tahun 2022 gw ditutup dengan kesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan kertas terbaik dan berkelanjutan di Indonesia yang berlokasi di Riau. Bersama 3 orang temen-temen blogger lain gw mengeksplor bagaimana sih proses pembuatan kertas yang bikin gw takjub - mulai dari proses pembibitan hingga ke produksi tahap akhirnya. Selain itu, kami juga menyempatkan untuk mengunjungi area solar panel dan menaiki GHG Tower ditengah hutan gambut Sumatera! Pantengin sampai akhir tulisan ya!
Kami berangkat dari Jakarta menuju Pekanbaru, Riau menumpang pesawat Garuda Indonesia GA-172 keberangkatan pukul 07.30 dan tiba di bandar udara Sultan Syarif Kasim II pukul 09.15. Perjalanan dilanjutkan menuju markas pabrik Pulp and Paper milik Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci sekitar 2 jam naik mobil dari Pekanbaru. Sepanjang perjalanan disuguhkan dengan pemandangan kelapa sawit. Sudah lama banget gak merasakan road trip seperti ini, jadi kangen rumah di Kalimantan hehe
FYI - kota Pangkalan Kerinci ini di tahun 1993 hanyalah dusun kecil dengan 200 kepala keluarga yang menjadi saksi sejarah perkembangan APRIL. PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP), unit bisnis APRIL Group berhasil mendorong pertumbuhan Pangkalan Kerinci hingga sekarang menjelma menjadi ibukota Kabupaten Pelalawan tanpa melewati proses kecamatan dengan populasi lebih dari 150.000 jiwa!
Hotel Unigraha Pangkalan Kerinci
Setelah sampai di Pangkalan Kerinci, kami lalu menaruh barang dan beristirahat sejenak di satu-satunya hotel di dalam Riau kompleks, namanya Hotel Unigraha. Katanya sih hotel ini private khusus untuk karyawan dan tamunya aja kaya kami ber 4 hehe
Hotelnya nyaman, kamarnya luas lengkap dengan kasur yang empuk, meja kerja, sofa, wifi, smart tv yang bisa akses video streaming, rain shower dan shower dengan water heater serta fasilitasnya penunjang lainnya seperti Restaurant, Coffee Shop, Bar, Meeting room, hingga Kolam Renang dan Gym juga tersedia!
Ohiya Komplek RAPP di Pangkalan Kerinci ini tuh bener-bener dibangun oleh APRIL sehingga membuat para karyawannya nyaman dan terfasilitasi. Seperti namanya, kompleks - tidak hanya ada fasilitas tempat tinggal berupa mess karyawan, rumah hunian, dan apartemen, tapi juga terdapat hotel bintang 3, sekolah standar nasional dan internasional, fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam, fasilitas olahraga, lapangan bola, restoran, rumah ibadah hingga layanan akses seperti bus listrik yang siap digunakan oleh karyawan APRIL kapan pun.
KTC (Kerinci Tissue Culture Lab) dan KCN (Kerinci Central Nursery)
Lanjut di hari kedua, kami mengunjungi awal mula urat nadi produksi pasokan kayu dari hutan tanaman APRIL, yakni KTC (Kerinci Tissue Culture Lab) dan KCN (Kerinci Central Nursery).
Kalian tahu kan kalau kertas itu dibuat dengan bahan utamanya adalah pohon? Namun, bukan berarti proses pembuatan kertas menebang pohon alam di hutan. Di APRIL, kertas yang dihasilkan berasal dari hutan tanaman yang dikelola secara berkelanjutan.
Sistem pengelolaan hutan tanaman di APRIL pun mengikuti aturan ketat dari Kebijakan Pengelolaan Hutan Tanaman atau disebut juga Sustainable Forest Management Policy (SMFP). Sebagian dari lahan bahkan disisihkan untuk konservasi, restorasi ekosistem, perlindungan wajib dan penggunaan oleh masyarakat. Perjalanan pembuatan kertas dimulai dari laboratorium kultur jaringan di KTC (Kerinci Tissue Culture Lab).
Di KTC Lab ini, bibit genetik berkinerja dan bernilai tinggi dikembangkan, dirawat, dan diperbanyak sehingga dapat menghasilkan pup lebih tinggi, lebih baik, dan mengonsumsi lebih sedikit energi serta lebih tahan terhadap ancaman hama dan penyakit - membuat pemanenan dapat dilakukan dengan efektif dan berkelanjutan.
Pusat Penelitian dan Pengembangan di KTC juga menggunakan serangkaian alat dan proses teknologi untuk memperoleh hasil dalam berbagai program penelitiannya. Hal ini mencakup pemasangan dan pengoperasian Near Infra-Red Reflectance Analysis (NIRA) dan teknologi Resistograph, dan juga penyerbukan terkontrol untuk makin meningkatkan sifat pohon tertentu, kultur jaringan untuk memperoleh jumlah tanaman induk, dan materi tanaman klon yang memadai bagi pembanyakan/propagasi vegetasi.
Pusat Penelitian dan Pengembangan di KTC juga memiliki lab bio-molekular yang mendukung pemilihan tanaman dengan sifat tumbuh cepat dan serat yang baik, serta materi genetik yang resisten sebagai bagian dari program perkembangbiakan dan penanaman. Lab juga mengidentifikasi hama dan penyakit yang berpengaruh terhadap pembibitan dan perkebunan.
Ada 2 jenis tipe bibit yang digunakan sebagai bahan baku hutan tanaman ini, yaitu Accacia Crassicarpa dan Eucalyptus. Jadi teringat deh sesi di RGE Center kemarin, betapa beruntungnya kita yang tinggal di Indonesia karena dengan iklim tropis yang kita miliki, waktu panen pohon akasia dan eukaliptus ini hanya butuh waktu 5 tahun saja. Berbanding jauh dengan negara-negara beriklim sub-tropis yang bisa membutuhkan waktu sekitar 20-40 tahun untuk satu kali periode panen!
Sejak beroperasi, APRIL Group telah bekerja untuk menciptakan pasokan kayu yang berasal sepenuhnya dari hutan tanaman industri yang berkelanjutan ini.
Lanjut kita ke seberang, tepatnya ke KCN (Kerinci Central Nursery) untuk melihat proses persemaian bibit Akasia dan Eukaliptus tadi sebelum masuk ke tahap riset dan tahap akhir. Dua kata : Rapih banget! Dan seneng aja rasanya lihat sistem yang tertata rapih di sini, mereka merawat calon bibit dengan teliti dengan lingkup kerja masing-masing. Di KCN dibagi menjadi berberapa area, yakni ada mother plant house, rooting house, acclimatization house, dan open growing area.
Untuk proses penyiramannya dilakukan dengan sistem penyiraman embun (misting) secara berkala. Asli bikin seger banget ketika melihat bibit-bibit yang siap untuk disemai ini disiram! Selanjutnya bibit yang siap untuk disemai lalu dipanen dan dibawa menggunakan truk untuk ke proses selanjutnya yakni penamanan bibit ke lapangan di lokasi hutan tanaman milik APRIL yang disebar di kawasan hutan produksi di Riau.
APRIL PAPER MILL
GHG TOWER
SOLAR PANEL
Hari terakhir, kami mengunjungi pusat energi terbarukan Solar Panel yang dimiliki APRIL. Saat ini telah terpasang 11 MW Solar Panel yang terbagi menjadi Phase 1 dan Phase 2 dibangun di lahan landfill atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Limbah yang sudah mendapat izin dari pemerintah.
Panel surya APRIL menjadi solusi baru karena dibangun di atas landfill yang telah ditutup. Selain itu, panel surya akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memberi sumbangan positif terhadap upaya pengurangan emisi gas dan polusi udara, sebagai salah satu komitmen mengurangi perubahan iklim. Adapun, mencapai Iklim Positif merupakan salah satu komitmen yang ingin dicapai APRIL dalam APRIL2030.
Sebagai komitmen #APRIL2030 dengan menginstall 50 MW Solar Panel di 2030 yang akan menjadi instalasi solar panel terbesar yang dimiliki oleh perusahaan swasta di Indonesia. Panel surya juga akan membantu mencapai komitmen #APRIL2030 untuk mendapatkan 50% kebutuhan energi operasi fiber dari energi terbarukan, Itu semua adalah bagian dari rencana APRIL group untuk memenuhi komitmennya dalam membawa dampak positif terhadap lingkungan.
Yak begitulah keseruan menjelajah dan mengetahui lebih banyak tentang operasional APRIL yang ada di Pangkalan Kerinci, Riau. Jadi lebih paham kan, gimana proses pembuatan kertas dari awal hinggal akhir dan gimana #APRIL2030 tuh berkomitmen banget buat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan program prioritas pemerintah tidak hanya dalam bidang energi terbarukan tapi juga memberikan dampak bagi karyawan dan masyarakat sekitar!