PENGALAMAN MENGUNJUNGI APRIL, PERUSAHAAN PULP DAN KERTAS BERKELANJUTAN DI PANGKALAN KERINCI

March 05, 2023


Selamat Datang di Pangkalan Kerinci!



Akhir tahun 2022 gw ditutup dengan kesempatan untuk mengunjungi salah satu perusahaan kertas terbaik dan berkelanjutan di Indonesia yang berlokasi di Riau. Bersama 3 orang temen-temen blogger lain gw mengeksplor bagaimana sih proses pembuatan kertas yang bikin gw takjub - mulai dari proses pembibitan hingga ke produksi tahap akhirnya. Selain itu, kami juga menyempatkan untuk mengunjungi area solar panel dan menaiki GHG Tower ditengah hutan gambut Sumatera! Pantengin sampai akhir tulisan ya!

Kami berangkat dari Jakarta menuju Pekanbaru, Riau menumpang pesawat Garuda Indonesia GA-172 keberangkatan pukul 07.30 dan tiba di bandar udara Sultan Syarif Kasim II pukul 09.15. Perjalanan dilanjutkan menuju markas pabrik Pulp and Paper milik Asia Pacific Resources International Limited (APRIL) yang berlokasi di Pangkalan Kerinci sekitar 2 jam naik mobil dari Pekanbaru. Sepanjang perjalanan disuguhkan dengan pemandangan kelapa sawit. Sudah lama banget gak merasakan road trip seperti ini, jadi kangen rumah di Kalimantan hehe

FYI - kota Pangkalan Kerinci ini di tahun 1993 hanyalah dusun kecil dengan 200 kepala keluarga yang menjadi saksi sejarah perkembangan APRIL. PT Riau Andalan Pulp and Paper (PT RAPP), unit bisnis APRIL Group berhasil mendorong pertumbuhan Pangkalan Kerinci  hingga sekarang menjelma menjadi ibukota Kabupaten Pelalawan tanpa melewati proses kecamatan dengan populasi lebih dari 150.000 jiwa! 


Hotel Unigraha Pangkalan Kerinci

Setelah sampai di Pangkalan Kerinci, kami lalu menaruh barang dan beristirahat sejenak di satu-satunya hotel di dalam Riau kompleks, namanya Hotel Unigraha. Katanya sih hotel ini private khusus untuk karyawan dan tamunya aja kaya kami ber 4 hehe 




Hotelnya nyaman, kamarnya luas lengkap dengan kasur yang empuk, meja kerja, sofa, wifi, smart tv yang bisa akses video streaming, rain shower dan shower dengan water heater serta fasilitasnya penunjang lainnya seperti Restaurant, Coffee Shop, Bar, Meeting room, hingga Kolam Renang dan Gym juga tersedia!



Ohiya Komplek RAPP di Pangkalan Kerinci ini tuh bener-bener dibangun oleh APRIL sehingga membuat para karyawannya nyaman dan terfasilitasi. Seperti namanya, kompleks - tidak hanya ada fasilitas tempat tinggal berupa mess karyawan, rumah hunian, dan apartemen, tapi juga terdapat hotel bintang 3, sekolah standar nasional dan internasional, fasilitas kesehatan seperti klinik 24 jam, fasilitas olahraga, lapangan bola, restoran, rumah ibadah hingga layanan akses seperti bus listrik yang siap digunakan oleh karyawan APRIL kapan pun.


KTC (Kerinci Tissue Culture Lab) dan KCN (Kerinci Central Nursery)

Lanjut di hari kedua, kami mengunjungi awal mula urat nadi produksi pasokan kayu dari hutan tanaman APRIL, yakni KTC (Kerinci Tissue Culture Lab) dan KCN (Kerinci Central Nursery). 

Kalian tahu kan kalau kertas itu dibuat dengan bahan utamanya adalah pohon? Namun, bukan berarti proses pembuatan kertas menebang pohon alam di hutan. Di APRIL, kertas yang dihasilkan berasal dari hutan tanaman yang dikelola secara berkelanjutan.

Sistem pengelolaan hutan tanaman di APRIL pun mengikuti aturan ketat dari Kebijakan Pengelolaan Hutan Tanaman atau disebut juga Sustainable Forest Management Policy (SMFP). Sebagian dari lahan bahkan disisihkan untuk konservasi, restorasi ekosistem, perlindungan wajib dan penggunaan oleh masyarakat. Perjalanan pembuatan kertas dimulai dari laboratorium kultur jaringan di KTC (Kerinci Tissue Culture Lab).

Di KTC Lab ini, bibit genetik berkinerja dan bernilai tinggi dikembangkan, dirawat, dan diperbanyak sehingga dapat menghasilkan pup lebih tinggi, lebih baik, dan mengonsumsi lebih sedikit energi serta lebih tahan terhadap ancaman hama dan penyakit - membuat pemanenan dapat dilakukan dengan efektif dan berkelanjutan. 

Pusat Penelitian dan Pengembangan di KTC juga menggunakan serangkaian alat dan proses teknologi untuk memperoleh hasil dalam berbagai program penelitiannya. Hal ini mencakup pemasangan dan pengoperasian Near Infra-Red Reflectance Analysis (NIRA) dan teknologi Resistograph, dan juga penyerbukan terkontrol untuk makin meningkatkan sifat pohon tertentu, kultur jaringan untuk memperoleh jumlah tanaman induk, dan materi tanaman klon yang memadai bagi pembanyakan/propagasi vegetasi.


Pusat Penelitian dan Pengembangan di KTC juga memiliki lab bio-molekular yang mendukung pemilihan tanaman dengan sifat tumbuh cepat dan serat yang baik, serta materi genetik yang resisten sebagai bagian dari program perkembangbiakan dan penanaman. Lab juga mengidentifikasi hama dan penyakit yang berpengaruh terhadap pembibitan dan perkebunan.

Ada 2 jenis tipe bibit yang digunakan sebagai bahan baku hutan tanaman ini, yaitu Accacia Crassicarpa dan Eucalyptus. Jadi teringat deh sesi di RGE Center kemarin, betapa beruntungnya kita yang tinggal di Indonesia karena dengan iklim tropis yang kita miliki, waktu panen pohon akasia dan eukaliptus ini hanya butuh waktu 5 tahun saja. Berbanding jauh dengan negara-negara beriklim sub-tropis yang bisa membutuhkan waktu sekitar 20-40 tahun untuk satu kali periode panen! 

Sejak beroperasi, APRIL Group telah bekerja untuk menciptakan pasokan kayu yang berasal sepenuhnya dari hutan tanaman industri yang berkelanjutan ini.

Lanjut kita ke seberang, tepatnya ke KCN (Kerinci Central Nursery) untuk melihat proses persemaian bibit Akasia dan Eukaliptus tadi sebelum masuk ke tahap riset dan tahap akhir. Dua kata : Rapih banget! Dan seneng aja rasanya lihat sistem yang tertata rapih di sini, mereka merawat calon bibit dengan teliti dengan lingkup kerja masing-masing. Di KCN dibagi menjadi berberapa area, yakni ada mother plant house, rooting house, acclimatization house, dan open growing area. 



Ada 2 metode penanaman di kebun pembibitan ini, ada bibit yang didapat langsung dari KTC, ada juga yang didapat dari metode cutting di area mother plan house dengan siklus panen 5 hari sekali untuk bibit eukaliptus dan  seminggu sekali untuk bibit akasia.



Untuk proses penyiramannya dilakukan dengan sistem penyiraman embun (misting) secara berkala. Asli bikin seger banget ketika melihat bibit-bibit yang siap untuk disemai ini disiram! Selanjutnya bibit yang siap untuk disemai lalu dipanen dan dibawa menggunakan truk untuk ke proses selanjutnya yakni penamanan bibit ke lapangan di lokasi hutan tanaman milik APRIL yang disebar di kawasan hutan produksi di Riau.


APRIL PAPER MILL 



Nah masuk ke proses selanjutnya di hutan produksi adalah proses Pulping - yakni kayu-kayu dari hutan tanaman kemudian dipotong menjadi wood chips lalu dicacah menjadi pulp, lanjut pulp ini dimasukan ke dalam Head Box bersamaan dengan campuran air dan fiber untuk membentuk adonan pulp. 

Kemudian masuk ke proses sheet formation untuk memisahkan komponen air dengan cara divacum. Lalu ke tahap pressing dimana lembaran kertas tadi ditekan dengan alat khusus dengan metode giling yang terus berputar. Proses terakhir adalah drying atau pengeringan lalu kertas digulung (paper roll) dan gulungan kertas ini siap diolah lagi (converting) menjadi berbagai bentuk kertas, salah satunya seperti yang kita kenal melalui merk PaperOne. 

Ohiya, fun fact kertas PaperOne ini memiliki berberapa pilihan seperti PaperOne™ DIGITAL yang dirancang untuk pencetakan warna laser dan digital, PaperOne™ ALL PURPOSE yang disempurnakan untuk perangkat rumah dan kantor modern, serta PaperOne™ COPIER yang dirancang untuk pencetakan/fotocopy berkecepatan dan volume tinggi yang bebas masalah dengan pilihan kertas A4 dan A3. 

Ke semua varian juga didukung dengan fitur inovasi ProDigiTM HD Print Technology yang akan menghasilkan kertas berkualitas yang mampu menampilkan Warna-warna lebih cerah, garis yang Tajam, bebas noda dan lebih Hemat Tinta



Selain dalam bentuk kertas A4 atau A3 yang kita kenal, banyak juga perusahaan yang membeli bahan jadi paper roll ini lalu dipotong sesuai keinginan menjadi berbagai produk olahan kertas lainnya. 





GHG TOWER

Lanjut di tujuan selanjutnya, kami menyusuri aliran anak sungai Kampar untuk menuju ke menara Greenhouse Gas Emission (GHG Tower) milik APRIL. GHG Tower ini dibangun tahun 2016 sebagai alat untuk menguur emisi gas rumah kaca terutama di kawasan hutan gambut. 

Perjalanan yang seru banget menyusuri sungai gambut dengan menggunakan kapal ketinting! Dari Pangkalan Kerinci ke Kab. Pelalawan sekitar 1 jam dilanjutkan  dari dermaga terdekat hingga mencapai GHG tower ini diperlukan waktu sekitar 30 menit. Sesampainya di sana kami disambut oleh 2 orang bapak penjaga GHG Tower yang ramah dan membantu kita menyiapkan perlengkapan untuk bisa 'memanjat' naik menara. Hari itu kami dipandu oleh kak Ari, GHG Monitoring Assistant yang membantu kami untuk lebih paham mengenai fungsi GHG Tower. 




Tower ini bertanggung jawab untuk membaca dan melaporkan data yang dikumpulkan oleh instrumen yang terletak di atas tiga menara GHG yang dimiliki APRIL di Hutan Gambut di Kab. Pelalawan dan Restorasi Proyek Ekosistem Riau (RER), area restorasi seluas 150.000 hektar di semenanjung Kampar, Riau.





Pengalaman yang gak bisa dilupain banget karena kita bisa memanjat GHG Tower setinggi 48 meter ini dengan pemandangan hutan gambut dan aliran sungai Kampar. Terlihat juga dari kejauhan Paper Mill milik APRIL di Pangkalan Kerinci. 

Indonesia menjadi salah satu negara yang siap berkomitmen untuk mengurangi emisi gas rumah kaca sebesar 29% di tahun 2030. Dengan keberadaan GHG Tower ini kedepannya APRIL dapat mencapai pengelolaan dan perencanaan lahan yang lebih baik dan berkelanjutan. 

SOLAR PANEL 

Indonesia tuh diberkati banget karena kita dilewati garis khatulistiwa dengan sinar matahari yang melimpah. Untuk itu jadi lokasi yang sempurna banget buat bikin Solar Panel Plant di APRIL. Seperti yang kita tahu, pemanasan global disebabkan oleh peningkatan emisi gas rumah kaca (GRK) di udara, yang memerangkap panas matahari di dalam atmosfer bumi. Salah satu gas penyumbang emisi GRK adalah CO2, yang kerap dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil. Dengan meningkatnya jumlah panas matahari yang terperangkap di atmoser bumi , bumi kini menjadi lebih hangat dan berdampak pada perubahan pola cuaca dalam skala global.

Banyak cara untuk mengatasi pemanasan global, salah satunya dengan memaksimalkan penggunaan panel surya. Panel surya memiliki berbagai model dan ukuran dengan kemampuan berbeda untuk menyimpan energi matahari. Dengan begitu, panel surya dapat dipasang dalam skala kecil atau besar, menjadikannya pilihan mudah untuk berbagai kebutuhan.



Panel surya memiliki dampak lingkungan paling sedikit karena tidak menghasilkan gas, kebisingan atau polusi. Selain itu, matahari adalah energi yang 100% tidak akan pernah habis, berlimpah, gratis dan terbarukan, sehingga menjadikan panel surya sumber energi alternatif yang mudah dan bersih.

Hari terakhir, kami mengunjungi pusat energi terbarukan Solar Panel yang dimiliki APRIL. Saat ini telah terpasang 11 MW Solar Panel yang terbagi menjadi Phase 1 dan Phase 2 dibangun di lahan landfill atau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Limbah yang sudah mendapat izin dari pemerintah.

Panel surya APRIL menjadi solusi baru karena dibangun di atas landfill yang telah ditutup. Selain itu, panel surya akan mengurangi penggunaan bahan bakar fosil dan memberi sumbangan positif terhadap upaya pengurangan emisi gas dan polusi udara, sebagai salah satu komitmen mengurangi perubahan iklim. Adapun, mencapai Iklim Positif merupakan salah satu komitmen yang ingin dicapai APRIL dalam APRIL2030.


Sebagai komitmen #APRIL2030 dengan menginstall 50 MW Solar Panel di 2030 yang akan menjadi instalasi solar panel terbesar yang dimiliki oleh perusahaan swasta di Indonesia. Panel surya juga akan membantu mencapai komitmen #APRIL2030 untuk mendapatkan 50% kebutuhan energi operasi fiber dari energi terbarukan, Itu semua adalah bagian dari rencana APRIL group untuk memenuhi komitmennya dalam membawa dampak positif terhadap lingkungan.

Yak begitulah keseruan menjelajah dan mengetahui lebih banyak tentang operasional APRIL yang ada di Pangkalan Kerinci, Riau. Jadi lebih paham kan, gimana proses pembuatan kertas dari awal hinggal akhir dan gimana #APRIL2030 tuh berkomitmen banget buat mendukung Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) dan program prioritas pemerintah tidak hanya dalam bidang energi terbarukan tapi juga memberikan dampak bagi karyawan dan masyarakat sekitar!






You Might Also Like

7 Comments

  1. Oh... ternyata begini ya proses pembuatan kertas. Sering banget denger kalau kertas ini menggunakan pohon yang membuat bumi menjadi lebih gundul, ternyata pada praktiknya menggunakan pohon yang ditanam sendiri oleh perusahaan ya, jadi ada penghijauan berkelanjutan. Listriknya menggunakan tenaga surya pula, sangat ramah lingkungan

    ReplyDelete
  2. Dulu kakak2 iparku kenal nya pas kerja disini nih sebelum nikah, ternyata teknologinya keren n ramah lingkungan juga ya pake solar panel juga

    ReplyDelete
  3. APRIL asing bagiku, Tapi pas lihat dan baca PaperOne....wohooo,,,familier banget. Aku selalu sedia di rumah buat anak-anak bikin tugas.
    Btw, itu solar panelnya keren. Coba bisa dikembangkan dan digunakan secara meluas di Indonesia ya.

    ReplyDelete
  4. Perjalanan yang menyenangkan banget plus bisa mengetahui langsung bagaimana pulp and paper bisa diproduksi dan tetap memperhatikan alam dengan menjaga keseimbangan ekosistem

    ReplyDelete
  5. Akhirnya bisa tau full informasi gimana proses produksi PaperOne yang selalu nongkrong di meja printer. Jadi ngga salah pilih kertas donk ya, karna terbukti selain memuaskan konsumen dengan hasil kertasnya, juga sejalan dengan program dari pemerintah. Salut !!

    ReplyDelete
  6. Berkunjung langsung ke sana jadi makin tergugah ya, bahwa menjaga lingkungan itu harus dilakukan, apalagi sudah dicontohkan nih lewat produksi Paperone

    ReplyDelete
  7. Wow seru banget kunjungan dari Jakarta ke Riau. Ternyata begitu ya pembibitan daun dan pohon untuk kertas. Keren!

    ReplyDelete