BPOM Ajak Generasi Milenial Konsumsi Makanan Sehat
November 12, 2019Memperingati Hari Pangan Dunia (World Food Day) 2019 dengan tema "Our Action, Our Future, Healthy Diets for #ZeroHunger World" yang diinisiasi oleh Kementerian Pertanian, Food Agriculture Organization (FAO), dan Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) menyelenggarakan diskusi publik bertajuk "Ngobrol Asik Milenial Bareng BPOM - Makan Sehat Ala Generasi Cerdas".
Diselenggarakan di Mitra Terrace, Jakarta pada 9 November yang lalu, Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) mengajak generasi milenial untuk lebih aware dan cerdas dengan mengonsumsi makanan yang lebih sehat serta memastikan keamanan pangannya.
Salah satu aspek dari peran pangan dalam peringatan World Food Day 2019 adalah aspek keamanan. tutur Penny K. Lukito, selaku kepala BPOM RI. Selain itu, Menurut Food and Agriculture Organization (FAO), kebiasaan pola pangan tidak sehat dan gaya hidup kurang aktif menjadi faktor pembunuh dan disabilitas nomor 1 di dunia. Fenomena kekurangan gizi dan kelebihan gizi serta obesitas sering terjadi bersamaan baik di negara maju maupun negara berkembang. Diperkirakan lebih dari 670 juta orang dewasa dan 120 juta anak (5–19 tahun) perempuan dan laki-laki di dunia mengalami obesitas, dan lebih dari 40 juta anak balita kelebihan berat badan, sementara lebih dari 820 juta orang menderita kelaparan.
"Di Indonesia kasus diare dan keracunan makanan itu cukup besar karena kurangnya kesadaran antara pedagang dan konsumen tentang keamanan pangan. Terlebih untuk kasus Stunting (karena kurangnya gizi pada asupan harian) di Indonesia juga cukup tinggi. Selain itu, kasus obesitas juga lazim ditemukan di kota-kota besar. Kandungan GGL (Garam,Gula,Lemak) harus lebih diperhatikan dalam asupan nutrisi harian kita". tambah Ibu Penny.
Tantangan berikutnya kita sebagai generasi milenial dengan sangat mudah bisa mendapatkan produk obat dan makanan, laper dikit atau ketika merasa kurang enak badan dan malas keluar rumah tinggal pesen lewat ojek online untuk order obat atau makanan, ngga mau makan berat bisa pilih berbagai jajanan yang dijual bebas di pinggir jalan, tapi kita belum tahu tentang keamanannya nih karena rawan tercemar.
Terakhir, juga yang tak kalah penting adalah penyebaran hoax terkait pangan. Orang bisa dengan mudahnya menyebarkan hoax melalui WA group, beritanya selalu berulang. Itulah, sekarang sebenarnya kita sebagai generasi milenial dapat menjadi duta pangan dalam mengantisipasi penyebaran berita hoax dengan menjadi generasi cerdas yang mampu berpikir kritis. Apabila kita menerima informasi, kita evaluasi terlebih dahulu kebenaran beritanya melalui asking the right questions (5W + 1H), bisa mengakses informasi lebih banyak seputar pangan melalui googling dengan benar, atau akses BPOM via berbagai lini seperti telepon langsung, media sosial dan aplikasi BPOM Mobile. Dan ada satu trik buat cek keamanan pangan pada makanan kemasan yakni dengan cek KLIK untuk memastikan pangan disajikan aman untuk dikonsumsi, antara lain :
Untuk itu diskusi publik bertajuk "Ngobrol Asik Milenial Bareng BPOM - Makan Sehat Ala Generasi Cerdas" pun diperlukan sebagai media edukasi kepada generasi milenial. BPOM pun melalui momentum peringatan Hari Pangan Dunia 2019 mengedukasi masyarakat khususnya generasi milenial untuk mulai sadar untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi. Terkait hal tersebut, BPOM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan dalam rangka mewujudkan #zerohunger world.
"Ngobrol Asik Milenial Bareng BPOM - Makan Sehat Ala Generasi Cerdas" ini juga turut dihadiri oleh generasi milenial yang berasal dari berbagai pelajar SMA/SMK di Jakarta serta para blogger. Tak hanya talkshow, berbagai quiz, lomba yel-yel, serta music performance dipandu secara apik oleh MC, Kemal Gen FM, Home Band dengan Mickey AFI serta Eclat Band ikut memeriahkan peringatan Hari Pangan Dunia ini.
Dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh BPOM ini gw pun sempat berpikir bahwa ternyata kebiasaan untuk tidak mengonsumsi makanan sehat (terutama saat akhir bulan) ini efeknya tentu belum terasa sekarang tapi kebiasaan seperti ini akan berdampak buruk kepada diri kita di masa depan.
Yuk.. mulai sekarang kita coba untuk lebih melihat kembali makanan yang kita konsumsi, apakah cukup memenuhi nutrisi harian? ada sayur? ada daging? Kalau mau sambil irit, coba pilih makan dengan sayur yang menyehatkan dan harganya lebih murah hehe
"Di Indonesia kasus diare dan keracunan makanan itu cukup besar karena kurangnya kesadaran antara pedagang dan konsumen tentang keamanan pangan. Terlebih untuk kasus Stunting (karena kurangnya gizi pada asupan harian) di Indonesia juga cukup tinggi. Selain itu, kasus obesitas juga lazim ditemukan di kota-kota besar. Kandungan GGL (Garam,Gula,Lemak) harus lebih diperhatikan dalam asupan nutrisi harian kita". tambah Ibu Penny.
Tantangan berikutnya kita sebagai generasi milenial dengan sangat mudah bisa mendapatkan produk obat dan makanan, laper dikit atau ketika merasa kurang enak badan dan malas keluar rumah tinggal pesen lewat ojek online untuk order obat atau makanan, ngga mau makan berat bisa pilih berbagai jajanan yang dijual bebas di pinggir jalan, tapi kita belum tahu tentang keamanannya nih karena rawan tercemar.
Terakhir, juga yang tak kalah penting adalah penyebaran hoax terkait pangan. Orang bisa dengan mudahnya menyebarkan hoax melalui WA group, beritanya selalu berulang. Itulah, sekarang sebenarnya kita sebagai generasi milenial dapat menjadi duta pangan dalam mengantisipasi penyebaran berita hoax dengan menjadi generasi cerdas yang mampu berpikir kritis. Apabila kita menerima informasi, kita evaluasi terlebih dahulu kebenaran beritanya melalui asking the right questions (5W + 1H), bisa mengakses informasi lebih banyak seputar pangan melalui googling dengan benar, atau akses BPOM via berbagai lini seperti telepon langsung, media sosial dan aplikasi BPOM Mobile. Dan ada satu trik buat cek keamanan pangan pada makanan kemasan yakni dengan cek KLIK untuk memastikan pangan disajikan aman untuk dikonsumsi, antara lain :
- Kemasan dalam kondisi baik, tidak bocor, tidak kembung, tidak penyok
- Label, baca semua informasi termasuk Informasi Nilai Gizi
- Izin Edar Produk, periksa izin edarnya dengan mengecek aplikasi BPOM Mobile
- Kadaluarsa, periksa agar tidak melebihi masa kadaluarsanya
cek KLIK dari BPOM |
Untuk itu diskusi publik bertajuk "Ngobrol Asik Milenial Bareng BPOM - Makan Sehat Ala Generasi Cerdas" pun diperlukan sebagai media edukasi kepada generasi milenial. BPOM pun melalui momentum peringatan Hari Pangan Dunia 2019 mengedukasi masyarakat khususnya generasi milenial untuk mulai sadar untuk mengonsumsi pangan yang aman, bermutu, dan bergizi. Terkait hal tersebut, BPOM menjalankan misi untuk mengedukasi generasi milenial dan pelaku usaha pangan khususnya Pedagang Kaki Lima (PKL) untuk meningkatkan kesadaran mereka tentang diet sehat yang terkait dengan makanan jalanan dalam rangka mewujudkan #zerohunger world.
"Ngobrol Asik Milenial Bareng BPOM - Makan Sehat Ala Generasi Cerdas" ini juga turut dihadiri oleh generasi milenial yang berasal dari berbagai pelajar SMA/SMK di Jakarta serta para blogger. Tak hanya talkshow, berbagai quiz, lomba yel-yel, serta music performance dipandu secara apik oleh MC, Kemal Gen FM, Home Band dengan Mickey AFI serta Eclat Band ikut memeriahkan peringatan Hari Pangan Dunia ini.
Dengan mengikuti kegiatan yang diadakan oleh BPOM ini gw pun sempat berpikir bahwa ternyata kebiasaan untuk tidak mengonsumsi makanan sehat (terutama saat akhir bulan) ini efeknya tentu belum terasa sekarang tapi kebiasaan seperti ini akan berdampak buruk kepada diri kita di masa depan.
Yuk.. mulai sekarang kita coba untuk lebih melihat kembali makanan yang kita konsumsi, apakah cukup memenuhi nutrisi harian? ada sayur? ada daging? Kalau mau sambil irit, coba pilih makan dengan sayur yang menyehatkan dan harganya lebih murah hehe
0 Comments